Jakarta (17/09/2025) - The 11th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2025 tidak hanya menjadi ajang pertemuan bisnis, tetapi juga ruang kolaborasi lintas sektor untuk mempercepat transisi energi bersih. Ketua Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API), Julfi Hadi, menegaskan bahwa IIGCE kini menjadi wadah berkumpulnya pemerintah, industri, akademisi, hingga masyarakat. Tahun ini, generasi muda turut diberi ruang untuk menyuarakan pandangan, menandai langkah penting dalam melibatkan seluruh lapisan dalam pembangunan energi berkelanjutan.
Selain konvensi dan pameran utama, IIGCE 2025 menghadirkan rangkaian pre-event seperti Media Gathering, Fun Walk & Run, Field Trip, hingga Workshop. Berbagai kegiatan ini dirancang untuk memperluas keterlibatan publik, memperkuat jejaring, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai potensi energi panas bumi. Pameran yang diikuti 70 exhibitor dan didukung 18 sponsor berhasil menarik lebih dari 15.000 pengunjung, sementara sesi pembukaan dihadiri 1.300 peserta, menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap energi panas bumi.
Partisipasi generasi muda juga terlihat melalui kompetisi Foto, Video, dan Esai yang digelar berkolaborasi dengan On Us Asia. Menurut Ketua Panitia IIGCE 2025, Ismoyo Argo, karya-karya yang masuk mencerminkan kepedulian sekaligus ide-ide segar dari anak muda terhadap masa depan energi Indonesia. Kompetisi ini menjadi simbol bahwa transisi energi tidak hanya bergantung pada teknologi, tetapi juga pada kreativitas dan kepedulian masyarakat luas.
Secara keseluruhan, IIGCE 2025 mencatat kehadiran 758 peserta konvensi, 19 pembicara dari dalam dan luar negeri, serta delegasi dari 34 negara. Capaian ini menegaskan posisi IIGCE sebagai barometer industri panas bumi, baik di tingkat nasional maupun global. Lebih dari itu, acara ini meninggalkan pesan bahwa pembangunan energi bersih harus melibatkan semua pihak—khususnya generasi muda—untuk mewujudkan masa depan energi yang berkelanjutan.