TUBAN – Pembangunan kilang minyak baru di Tuban, Jawa Timur, menjadi angin segar bagi upaya Indonesia mengurangi ketergantungan impor BBM. Proyek yang dinamai Grass Root Refinery (GRR) Tuban ini diproyeksikan menjadi salah satu kilang modern di Asia Tenggara dan simbol kebangkitan industri pengolahan minyak nasional.
Kilang Baru Setelah Tiga Dekade
Sejak awal 1990-an, Indonesia tidak lagi membangun kilang baru. Fasilitas yang ada di Dumai, Cilacap, Plaju, Balikpapan, Balongan, dan Kasim sebagian besar berdiri sejak 1970–1980-an. Akibatnya, kapasitas produksi tidak banyak bertambah meski konsumsi energi terus melonjak./GRR Tuban hadir untuk menutup celah itu. Dengan kapasitas sekitar 300.000 barel per hari, kilang ini akan meningkatkan kemampuan pengolahan minyak mentah menjadi produk BBM maupun petrokimia.
Proyek Strategis Nasional Bernilai Jumbo
Proyek yang masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) ini ditaksir menelan investasi USD 15–16 miliar. Lahan pembangunan berada di Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, dan proses pembebasannya kini terus berjalan.
Pada tahap awal, proyek ini sempat dirancang dengan menggandeng Rosneft asal Rusia. Namun, seiring perkembangan, Pertamina memutuskan mengambil alih penuh agar proyek tetap berlanjut.
Kilang Terintegrasi dengan Petrokimia
Berbeda dengan kilang generasi lama, GRR Tuban dirancang tidak hanya menghasilkan BBM (bensin, solar, avtur), tetapi juga bahan baku petrokimia untuk industri hilir seperti plastik, tekstil, hingga farmasi. Model integrasi ini diharapkan mampu menekan impor petrokimia sekaligus memperkuat daya saing industri nasional.
Target dan Manfaat Ekonomi
Jika sesuai rencana, operasional kilang ditargetkan dimulai pada 2026. Dampak positif yang diperkirakan lahir dari proyek ini antara lain:
Tantangan di Lapangan
Meski berstatus PSN, GRR Tuban menghadapi sejumlah hambatan. Penolakan warga dalam proses pembebasan lahan sempat mencuat, sementara kebutuhan investasi raksasa menuntut Pertamina mencari pola pendanaan yang tepat. Situasi geopolitik, termasuk sanksi terhadap calon mitra Rusia, juga sempat mempengaruhi jalannya proyek.
Penutup
Kilang Tuban menjadi salah satu taruhan terbesar dalam sejarah energi Indonesia. Setelah puluhan tahun tanpa pembangunan kilang baru, proyek ini menawarkan harapan kemandirian energi dengan teknologi modern dan kapasitas besar. Jika terealisasi sesuai target, GRR Tuban berpotensi menjadi tonggak penting transformasi industri migas nasional.