Loading...
Detail Berita

Mitra Binaan Patra Drilling Contractor Hadirkan Produk Berkelas Lilin Aromaterapi dari Pengolahan Limbah Minyak Jelantah

Jakarta – PT Patra Drilling Contractor (PDC) kembali menegaskan komitmennya dalam memberdayakan masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan berbasis UMKM lokal. Hal ini ditunjukkan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan, khususnya lewat pengolahan minyak jelantah menjadi produk bernilai guna dan berkelas. Salah satu hasil nyata dari program ini adalah lilin aromaterapi eksklusif yang diproduksi oleh mitra binaan PDC. Produk tersebut dibagikan kepada seluruh peserta Workshop "ESG Integration in Construction: Building Sustainable Infrastructure for Net Zero Future" yang diselenggarakan di Townhall, PDC Tower, Jakarta.

Produk lilin aromaterapi tersebut merupakan bagian dari program Mari Kelola Jelantah Kita (MALIKA), yang menjadi program unggulan TJSL PDC di tahun 2025. Program ini dilatarbelakangi oleh upaya untuk mengurangi limbah jelantah sekaligus memberdayakan masyarakat melalui pengembangan wirausaha lokal. Menurut Ani Aryani, Corporate Secretary PDC, program ini sejalan dengan prinsip keberlanjutan PDC. “Sesuai tujuan program TJSL PDC lainnya, program ini juga kami selenggarakan agar dapat memberdayakan masyarakat melalui kegiatan kewirausahaan berbasis UMKM lokal,” ungkapnya.

Menariknya, program MALIKA juga terintegrasi dengan unit bisnis Food and Lodging Services (FLS) milik PDC, yang memang menghasilkan minyak jelantah dari aktivitas dapur dan katering. Hal ini menjadikan program tidak hanya bermanfaat bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat sirkularitas internal perusahaan. Produk hasil pelatihan seperti sabun cuci tangan, sabun cuci piring, dan sabun laundry dapat dimanfaatkan langsung di fasilitas PDC.

Ani menyampaikan, untuk kali pertama ini PDC telah menargetkan produksi 750 buah lilin aromaterapi , 750 buah sabun batang, juga 750 botol sabun cair. “Bahannya bisa memanfaatkan 100-150 liter minyak jelantah yang dihasilkan dapur dan katering PDC. Dan siklus ini kemungkinannya akan berkelanjutan. Semoga ketika peserta pelatihan memasarkan secara luas, masyarakat juga tertarik dan bisa menerima produk-produk ini dengan baik,” pungkas Ani.