NEW YORK, AMERIKA SERIKAT – Pada tanggal 22-23 September 2025, para kepala negara, menteri, CEO perusahaan energi, investor, dan organisasi internasional berkumpul di New York untuk Global Renewables Summit (GRS25), yang merupakan acara resmi dari Climate Week NYC (Pekan Iklim New York). KTT ini menjadi sorotan utama dalam upaya global untuk mempercepat transisi energi bersih.
Meskipun tanggal 29 September sudah terlampaui, KTT yang diselenggarakan pada minggu yang sama ini menghasilkan komitmen kuat yang bergema hingga akhir bulan.
Poin-poin Penting dari KTT (GRS25):
1. Akselerasi EBT untuk Mencapai Kelimpahan Energi:
Para pemimpin menegaskan kembali komitmen global yang dicapai di COP28 untuk melipatgandakan (tripling) kapasitas energi terbarukan global dan menggandakan efisiensi energi pada tahun 2030. Sesi tingkat tinggi yang bertajuk "Kesesuaian Energi Terbarukan Global" menyoroti bahwa dunia kini beralih dari era kendala energi fosil menuju era yang didefinisikan oleh potensi energi terbarukan.
2. Fokus pada Infrastruktur dan Pembiayaan:
Diskusi utama berpusat pada pemecahan masalah krusial yang menghambat pertumbuhan EBT, termasuk:
Kolaborasi Internasional:
KTT ini, yang diselenggarakan oleh Global Renewables Alliance bermitra dengan Komisi Eropa, Presidensi COP30 (Belém, Brasil), dan lembaga seperti International Renewable Energy Agency (IRENA), menunjukkan sinergi lintas batas. Direktur Jenderal IRENA, Francesco La Camera, menyatakan bahwa, "Kami memasuki zaman kelimpahan energi terbarukan dan KTT Global ini membuktikannya. Energi terbarukan kini memimpin dalam pembangkit listrik baru, dengan investasi tumbuh 14% setiap tahunnya sejak 2018."
Menuju COP30:
Hasil dari KTT ini diharapkan menjadi landasan penting dalam persiapan menuju Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP30) di Belém, Brasil, di mana negara-negara diharapkan mengumumkan kontribusi nasional (NDC) mereka yang lebih ambisius.
Kesimpulannya, pertemuan tingkat tinggi ini menekankan bahwa pengembangan EBT tidak lagi menjadi pilihan, melainkan keharusan untuk kemakmuran, keamanan, dan daya saing ekonomi di masa depan.