Loading...
Detail Berita

PGN Perkuat Komitmen Net Zero Emission Pertamina Menuju Indonesia Emas 2045

​Jakarta (14/08/2015) PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai subholding gas Pertamina, menyatakan dukungan penuh terhadap penguatan komitmen Net Zero Emission (NZE) Pertamina yang selaras dengan Asta Cita Menuju Indonesia Emas 2045. Dukungan tersebut diwujudkan melalui penguatan inisiatif gas bumi yang sejalan dengan dua pilar NZE Pertamina, yaitu Legacy Business Decarbonization dan Low Carbon Business. Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa komitmen NZE merupakan amanah nasional untuk menjaga keberlangsungan energi bagi generasi sekarang dan masa depan. “Kami menargetkan NZE sebagai komitmen strategis jangka panjang yang terintegrasi dan selaras dengan visi Indonesia Emas,” ujar Simon dalam siaran pers, Kamis (14/8/2025).

Pernyataan tersebut disampaikan dalam agenda penandatanganan dokumen Penguatan Komitmen NZE Pertamina bersama seluruh subholding Pertamina pada Senin (11/8/2025). Simon menambahkan bahwa visi ini menempatkan keberlanjutan, kemandirian energi, dan pertumbuhan ekonomi rendah karbon sebagai pilar kemajuan bangsa melalui kontribusi seluruh subholding dan anak perusahaan Pertamina. Direktur Utama PGN, Arief S. Handoko, mengungkapkan bahwa PGN mendukung peta jalan NZE Pertamina melalui tiga inisiatif utama gas bumi sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih hijau.

“Tiga inisiatif ini dapat melengkapi langkah Pertamina dalam menghadirkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan bagi masyarakat,” jelas Arief.

Pertama, perluasan jargas sebagai titik awal strategis untuk memberikan dampak cepat.  Dengan target 1 juta sambungan rumah tangga, inisiatif tersebut dapat menurunkan emisi karbon setara dengan 398.000 ton karbon dioksida (CO2) pada 2034.

Inisiatif kedua adalah pengembangan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline.  Dalam hal ini, PGN mengembangkan stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) agar BBG berbasis compressed natural gas (CNG) untuk kendaraan senantiasa tersedia sehingga akan mengurangi emisi sektor transportasi.  Selain itu, ada skema beyond pipeline, seperti CNG dan LNG, untuk menjangkau wilayah Indonesia Tengah dan Timur.

Ketiga, inisiatif pengembangan biomethane dari upgrading biogas limbah organik yang dapat dialirkan melalui infrastruktur gas eksisting.  Inisiatif tersebut memiliki potensi reduksi emisi karbon dari proyek biomethane berkisar 150.000 ton CO2 per tahun, sekaligus untuk mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah organik.

Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN, Rosa Permata Sari, menjelaskan bahwa ketiga inisiatif tersebut masuk dalam Rencana Umum Penyediaan Gas Bumi PGN 2025–2029. “Harapannya, kami dapat mewujudkan infrastruktur yang terintegrasi serta mengagregasi komoditas gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan pemenuhan energi nasional,” ungkap Rosa. Hingga Juni 2025, PGN telah berhasil menurunkan emisi sebesar 18.631 tonnes of carbon dioxide equivalent (tCO₂e), atau 22% di atas target. Pencapaian ini memberi kontribusi langsung pada target dekarbonisasi Pertamina Group.